Confession in Farewell ~Rewrite~

Epilogue: Then this is farewell....

PART 1: A Shot of Confession

Malam itu adalah malam yang dingin. Reis meringkuk dalam selimutnya. Maklum, malam itu adalah malam musim Gugur. Karena dia tidak bisa tidur, maka dia mulai memikirkan segala event-event yang sudah lewat. Mulai dari Tanabata Festival sampai kejadian di Hell's Cave. Reis juga merenung betapa banyaknya waktu yang telah ia habiskan bersama Yurrei.

"Apa yang selama ini telah kulakuan bersama dia...?" pikir Reis. "Begitu aku berhasil memusnahkan Shadow yang kuburu, aku akan menghilang....." Reis mendesah dalam. "Hey, Reis." panggil Throtle dari dalam dirinya. "Ya...?" jawab Reis. Throtle diam beberapa lama. "Nggak jadi." Throtle pun kembali diam. Karena tidak ada jawaban dari Throtle, Reis membalikkan badannya dan tertidur.

Keesokan harinya, Reis bangun dengan lesu. Semuanya bangun lebih pagi karena ada acara sarapan bersama. Kagura yang menyiapkan hidangan utama (watashi gitu, jagoan masak *ditendang mama*) melihat Reis turun dari kamarnya. "Hey Reis..." panggil Kagura. "Hey.." jawab Reis tidak bersemangat. Dia langsung mengambil tempat duduk dan melihat 2 kursi kosong. Pikirannya langsung melayang pada Aragi yang ditawan Lady Gaga (Sumpeh gw keketawaan!!! *ditendang Aragi dan dilaser Lady Gaga*). Dia melihat ke sekeliling, semuanya tampak sangat hidup. (Ya iyalah kan di Dorm bukan di Graveyard! *ditimpuk Protagonists*). Ada Raiko yang menonton TV sambil menyeruput sup krim panas. Ada Rikku yang masih berselimutkan selimut yang tebal. Ada juga Hitomi yang asyik dalam dunianya sendiri yaitu gadget alias iPhone.

-----------------------
To be continued *dihajar se-AARP*