Oke, sodara-sodara. Gw masih hidup kok. Safe and sound.
*tiupin debu, sapu lantai blog yang udah berdebu*
Oke. *siapin teh dan kue kering buat pengunjung* Selamat datang lagi di Dreaming in the Dawn. Sekarang, maaf kalian udah nongol tapi gw ngegalau.
Why now of all times, my thoughts went to him?
Kenapa? Kenapa sekarang?
Nyokap gw bilang, wajahnya bocah banget. Bagi gw, that's a part of his youthful personality.
Dia
orang yang selfless banget. Nggak bakal ragu-ragu ninggalin apapun yang
dia kerjain kalau ada yang minta tolong ama dia. Meskipun di luar dia
suka itung-itungan kalau gw minta tolong, tapi gw ngeliat ada sesuatu di
matanya.
Dia orang yang jujurnya nggak kira-kira. Tapi that's a part of his brutally honest personality. Gw kurang senang mengakuinya, tapi dia -- dan Ace, karakter yang dia idolakan, memang memiliki banyak kesamaan.
Dan -- it's just now...But I realized the sorrow that dwells in his eyes. Gw kaget -- bener-bener speechless pas kemaren dia ngebeberin semua masalah dia di YM. Bagaimana apa -- yang dia lakukan kalau sangat bosan, yang -- yang sejujurnya, menyalahi etika dan merupakan penyimpangan seksual. Gw kaget. Sangat kaget. Siapa yang menyangka, di balik tawanya itu -- ada sebuah kebiasaan yang sama sekali tidak bisa diterima masyarakat?
Dan tanpa sadar -- gw bilang, "I said I'll back you up."
Padahal gw sama sekali nggak tahu cara nolong dia gimana. Gw sendiri galau. Gw sendiri masih speechless. Tapi gw bilang, "I care for you because you are just right to be cared."
Dia bilang, "Yet you still care for me?"
Gw jawab, "I do."
Dia beberin semua rahasia dia yang dia simpen dalam-dalam selama ini. Bagaimana dia itu sebenarnya ingin perhatian -- dan juga kebiasaan yang sangat tidak bisa diterima masyarakat itu.
That's how I really feel.
Mau gimanapun, gw cuman bisa berdoa buat dia. Minta sama Yang Mahakuasa untuk mengubah dia dengan perantara gw. You know, your name is always spoken when I'm praying to the Lord. Aku selalu menyebutkan namamu saat aku mendaraskan doa tiada henti untukmu. Namamu selalu ada dalam benakku -- sebagai orang yang kucintai, sebagai orang yang kusayangi. Your name is always in my mind -- as a person I loved, as a person I cared for. Namamu selalu kusebut saat aku berdoa, saat aku sendirian. Namamu selalu ada dalam doaku. Selalu ada saat aku mendaraskan doa untukmu. Meminta Yang Mahakuasa untuk mengubahkanmu.
Tapi berjanjilah. Kita sudah mengikat janji. Jangan kau buat aku kecewa -- jangan kau mengkhianati kepercayaanku dan juga persahabatan kita. Don't betray my trust...And our friendship.
P.S: Aku sayang padamu.
~Let me be your illuminating shield...~
0 comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.